--> Skip to main content

2 Menantu K.H. Maimoen Zubair Menjadi Ulama Disegani

Mbah Moen atau yang dikenal dengan K.H. Maimoen Zubair adalah seorang ulama kharismatik asal kota Rembang. Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Rembang ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan dunia islam di Indonesia. Melalui pesantren yang diasuh oleh beliau, lahir ribuan ulama yang menjadi pembimbing umat yang tersebar di seluruh Indonesia dari ujung Pulau Sumatra sampai dengan Ujung timur Pulau Irian.

Tidak heran memang, karena kapasitas keilmuan yang dimiliki oleh beliau, menjadikan banyak ulama di Indonesia berkiblat ilmu kepada beliau. Banyak sekali Kyai Pengasuh pondok pesantren di Indonesia yang menitipkan anaknya untuk di didik di pesantrennya sehingga kelak-kelak anak-anak kyai tersebut bisa meneruskan perjuangan orang tuanya. Namun Alloh lebih sayang kepada Waliyulloh satu ini. Pada bulan Dzulhijah musim haji tahun 2019 yang lalu, beliau wafat dengan cara yang sangat mulia dan dikebumikan ditempat yang sangat mulia.
Baca juga: Tokoh Terkenal Indonesia Rajin Sholat Duha
Kendati Beliau telah wafat, namun perjuangannnya masih akan dilanjutkan oleh-oleh putra-putra beliau yang saat ini menjadi orang sangat mumpuni dalam dunia keislaman dan maupun di dunia global. Begitu juga dengan menantu-menantu Beliau, menjadi penerus perjuangan beliau yang saat ini menjadi ulama besar dan menjadi pengasuh pondok pesantren ternama di Indonesia. Kedua menantu beliau adalah K.H. Zuhrul Anam dan K.H. Mustofa Aqil Sirajh. Kedua menantu Mbah Maimoen Zubair ini, dulunya adalah para santri yang mondok di pesantren Al Anwar.

Menantu K.H. Maimoen Zubair

K.H. Zuhrul Anam Hisyam

K.H. Zuhrul Anam mondok di Pesantren Al Anwar Rembang pada tahun 1985 sampai dengan 1989. Selama empat tahun itu, K.H. Zuhrul Anam betul-betul memanfaatkan waktu dengan baik untuk mengkaji kitab-kitab yang diberikan. Bahkan dalam mengkaji dan membaca kita hingga jam 3 pagi. Selain di PP Al Anwar, KH. Zuhrul Anam juga pernah menimba ilmu di beberapa pondok lain di Jawa dan sampai mengaji di Mekah dengan ulama-ulama di Mekah sana, itulah mengapa ulama yang satu ini tidak dapat diragukan lagi kapasitas keilmuannya.
menantu mbah maimoen zubair K.H. Zuhrul Anam Hisyam

K.H. Zuhrul Anam menjadi pengasuh pondok pesantren Modern At-Taujieh Al-Islamy di Leler, Desa Randegan, Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Pesantren besar yang mengajarkan kitab-kitab kuning juga terdapat sekolah formal mulai dari Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan tingkat Aliyah. Beberapa guru atau pengasuh pondok pesantren berasal dari luar negeri. Seperti pengasuh bahasa arab, diajarkan langsung oleh guru dari Arab.

Selain mengasuh pondok Pesantren, K.H. Zuhrul Anam juga banyak mengisi pengajian diberbagai tempat dan berbagai acara. Disamping itu, kegiatan organisasi beliau juga cukup banyak seperti menjadi sebagai salah satu ketua Wustho di JATMAN (Jami’ah Ahlith Thariqah Muktabarah An-Nahdliah). juga diserahi tugas sebagai pimpinan Forum Silaturahmi Kyai Banyumas (FSKB). Aktivitas lain adalah menjadi pengurus di salah satu partai Islam di Indonesia.

K.H. Mustofa Aqil Siroj

K.H. Mustofa Aqil Siroj adalah adik kandung dari Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Sirojh. Menjadi salah satu pengasuh di Pondok Pesantren Kempek Cirebon ini menjadi ulama yang cukup disegani. Setiap ceramah dan kata-kata yang dikeluarkan akan membuat siapapun yang mendengarkan luluh hatinya. Ulama ini sangat dekat dengan masyarakat, semua bahasa lokal daerah dengan mudah beliau katakan karena dikuasai. Dalam bidang dakwah, K.H. Mustofa Aqil menjadi pengurus di Nahdlatul Ulama, juga di ikhwanul Muballighin sebagai Mustasyar. 
K.h. Mustofa Aqil Siroj Menantu Mbah moen

Dalam lingkungan internal Pondok Pesantren Kempek sendiri, beliau diserahi sebagai Penasihat MTM PP Kempek. Aktivitas lain dalam bidang dakwah adalah mudhir pengajian untuk kyai kyai di wilayah 3 Cirebon yaitu dengan mangajarkan kitab tafsir Jalalain setiap jumat siang. Kemudian mengajarkan kitab pasaran setiap pagi yaitu dengan mengajarkan kita karya Al Imam Al Ghozali Ihya Ulumuddien.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar