--> Skip to main content

Unsur dalam Assessment Center

Melanjutkan artikel kami sebelumnya mengenai Penyedia jasa Assessment Center Berpengelaman di Indonesia, kami merasa perlu memberikan informasi mengenai unsur-unsur yang ada dalam Assessment Centre. Bisa dikatakan sebagai hal-hal yang harus ada sebelum dilaksanakan Assessment Center. Tanpa adanya unsur-unsur tersebut, Assessment Center tidak mungkin dilakukan.

unsur assessment center

Oleh karena itu, agar di organisasi anda bisa melakukan Assessment Center, unsur yang terdapat dalam Assessment Center harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ulasannya

Unsur Unsur Assessment Center

1. Kamus Kompetensi

Hal pertama yang harus disiapkan sebelum mulai melakukan Assessment Center adalah menyiapkan kamus kompetensi. Kamus kompetensi bisa diperoleh dari kesepakatan dari semua anggota organisasi. Tentu yang menetapkan adalah mereka yang memiliki kewenangan untuk membuat keputusan, Direktur Utama, Ketua, Kepala dan lain-lain. 

Kamus kompetensi ini juga bisa mengadaptasi dari kamus kompetensi yang telah dibuat oleh para ahli dibidang Sumber Daya Manusia. Paling adalah yang terdapat pada Spencer - Spencer. Bisa jadi dari kompetensi yang ada di Spencer, ada yang cocok dengan organisasi anda, maka bisa diterapkan. Bisa juga dengan kolaborasi dengan satu kompetensi dengan kompetensi lain.

Untuk menemukan kompetensi, harus dipelajari terlebih dahulu mulai dari visi, misi organisasi, budaya dan berbagai macam hal yang berkaitan pekerjaan. Mulai dari hal-hal yang mendorong kesuksesan sampai dengan hal-hal yang mendorong kepada kegagalan di dalam organisasi.

Beberapa contoh kompetensi seperti Visioning, Leadership, Djudgement and Decision Making dan Lain-lain.

Sementara untuk kamus kompetensi pada organisasi Pemerintah termasuk di dalamnya Kementerian dan Lembaga yang ada di dalam Permenpan RB 38 Tahun 2017.

2. Standar Kompetensi

Setelah menetapkan kamus kompetensi, selanjutnya adalah menetapkan standar kompetensi pada tiap-tiap posisi jabatan di organisasi anda. Standar disesuaikan dengan hieararki posisi jabatan. Semakin tinggi posisi, semakin tinggi level standar kompetensinya. Ada beberapa dilakukan untuk mengetahui berapa standar kompetensi yang pas untuk suatu jabatan. Anda bisa mendiskusikan dengan orang yang sekarang berada pada jabatan tersebut atau dengan berdiskusi pada pimpinan di Jabatan tersebut.

Bisa juga dengan melakukan penyebaran kuesioner, dari kuesioner tersebut nantinya dikompilisasi dan di analisis sehingga bisa diketahui standar-standarnya. Tentu saja standar ini tidak kaku, bisa dievaluasi jika memang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

3. Assessor

Assessor adalah seseorang yang memiliki keahlian menggali kompetensi pada seorang assessee. Assessor ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses Assessment Center. Seseorang yang menjadi Assessor harus memiliki keahlian di bidang penggalian kompetensi. Tentu saja sudah sangat paham dengan proses assessment Center, paham dengan kamus kompetensi, paham dengan standar kompetensi dan paham dengan tools yang digunakan serta metodenya.

Biasanya seorang Assessor kompetensi adalah mereka yang telah mengikuti pelatihan Assessment Center, memiliki sertifikat, berpengalaman melakukan Assessment Center. Lebih baik lagi jika Assessor telah paham dengan bisnis yang ada di organisasi. Sehingga paling pas, Assessor berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Selain itu, ketika Assessment Center juga dipadukan dengan tes psikologi sehingga mereka yang memiliki keahlian psikologi lebih diutamakan. 

Pada beberapa Assessment Center yang menggunakan role play, assessor juga menjadi role player. Tetapi ada juga yang memisahkan role player dengan assessor.

4. Metode dan Tools

Karena Assessment Center adalah penilaian seseorang pada situasi di simulasi kerja sesungguhnya sehingga metode dan tools yang digunakan harus bisa menggambarkan situasi kerja yang sesungguhnya. Untuk metode yang digunakan bisa disesuaikan dengan level posisi jabatan yang dilakukan Assessment Center. Sementara dalam melakukan pembuatan tools, bisa dengan mengetahui terlebih dahulu proses bisnis di organisasi. Beberapa metode dan tools yaitu pengisian intray atau menggunakan analisa kasus, presentasi, LGD, BEI, role play.

5. Assessee

Assessee adalah seseorang yang dinilai oleh Assessor dan yang menjadi obyek Assessment Center. Sebelum Assessment Center, Assessee harus mengetahui dulu standar kompetnsi pada posisi jabatan yang akan di Assessment Center. Dengan begitu Assessee sudah bisa mempersiapkan moment apa saja yang akan dikeluarkan atau diceritakan pada saat Assessment Center. Assessee pun juga harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana proses Assessment Center.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar